Jakarta Kondisi keuangan PT Waskita Karya Persero Tbk dan PT Wijaya Karya Persero Tbk atau WIKA tengah jadi persoalan. Pasalnya, Kementerian BUMN mencurigai adanya manipulasi laporan keuangan yang dilakukan oleh kedua BUMN Karya tersebut. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP mengaku telah menerima permintaan dari Kementerian BUMN untuk melakukan audit terhadap Waskita. Respons Erick Thohir Bila Waskita Karya-Wika Benar Manipulasi Laporan Keuangan Kita Tindak Pidana Dapat Kucuran PMN Terus, BPKP Segera Audit Waskita Karya dan Wijaya Karya BPKP Endus Waskita Karya Rekayasa Laporan Keuangan sejak 2016 "Ya, memang benar BPKP diminta Kementerian BUMN untuk melakukan audit di Waskita Karya," ujar Juru Bicara BPKP Azwad Zamroddin Hakim kepada Kamis 8/6/2023. Sementara untuk WIKA, Azwad mengatakan, BPKP belum menerima permintaan resmi dari Kementerian BUMN untuk melakukan penyidikan terhadapnya. "Namun, untuk WIKA belum ada permintaan secara resmi. Saat ini hanya masih proses koordinasi dengan Kementerian terkait," kata dia. Tak Sesuai Fakta Adapun temuan terhadap dugaan manipulasi laporan keuangan Waskita dan WIKA sempat dipaparkan oleh Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo. Pria yang akrab disapa Tiko ini menyebut, pelaporan keuangan dua BUMN Karya tersebut tidak sesuai dengan kondisi riilnya. "Artinya, dilaporkan seolah-olah untung bertahun-tahun, padahal cash flow nya tidak pernah positif," tegas Tiko dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI bersama Kementerian BUMN beberapa waktu lalu. InvestigasiGedung Heritage Foto Waskita KaryaSehubungan dengan itu, Kementerian BUMN bersama BPKP saat ini tengah melakukan investigasi. Pemerintah sebagai pemegang saham Wasita Karya dan Wijaya Karya berjanji akan melakukan tindakan tegas apabila ditemukan bukti adanya manipulasi laporan keuangan. "Apabila ada unsur pidana dalam laporan keuangan, fraud, kita bisa melakukan penuntutan kepada manajemen lama yang waktu itu melaporkan laporan keuangan. Saya sudah lapor dengan Ketua BPKP, jika memang ada fraud dari sisi pelaporan keuangan kita bisa lakukan tindakan tegas," imbuh Tiko. Tiko menambahkan, perusahaan BUMN karya saat ini sedang mengalami kesulitan arus kas cash flow. Selain margin laba yang tipis, beberapa proyek disebut rugi seperti pekerjaan terintegrasi Engineering, Procurement and Construction/EPC. Kondisi ini salah satunya disebabkan persaingan yang makin ketat di pasar. "Persaingan terlalu ketat, sehingga hampir semua margin BUMN karya kecil, cuma 2-3 persen. Bahkan banyak yang rugi di EPC. Sehingga mereka selama ini memutar cashflow saja karena keuntungannya kecil," beber Selidiki Waskita Karya Terkait Dugaan Manipulasi Laporan KeuanganSuasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin 2/11/2015. Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. AntoniusManajemen Bursa Efek Indonesia BEI telah memanggil dan meminta penjelasan terkait isu dugaan manipulasi laporan keuangan. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, berdasarkan pemantauan, PT Waskita Karya Persero Tbk telah menyampaikan laporan keuangan tahunan per 31 Desember 2022 dan laporan keuangan interim per 31 Maret 2023 yang menunjukkan kondisi rugi tahun berjalan dan membukukan arus kas operasi negatif. Nyoman mengatakan, Waskita Karya sedang dalam proses restrukturisasi kewajiban keuangan kepada seluruh kreditur perbankan dan obligasinya melalui review Master Restructuring Agreement sehingga berdampak pada pemenuhan pembayaran kewajiban keuangannya. “Bursa telah melakukan pemanggilan hearing dan penyampaian permintaan penjelasan, terkait rencana restrukturisasi, penelaahan atas laporan keuangan, maupun penelaahan atas kondisi operasional Perseroan,” ujar dia. Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan, Perseroan akan menyelenggarakan RUPO untuk Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap II Tahun 2018 dan Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap III Tahun 2018 pada tanggal 14 Juni 2023. Nyoman mengatakan, Bursa meminta kepada semua pihak untuk selalu memantau setiap penyampaian keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan termasuk tanggapan Perseroan atas permintaan penjelasan Bursa sebagai bagian dari monitoring dan tindak lanjut yang Bursa lakukan. Dibuka Wamen BUMNWakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo saat ditemui di acara Asia Pasific Tax Forum, di Hotel Arya Duta, di Jakarta, Rabu 3/5/2023. Kartika angkat bicara terkait rencana impor kereta rel listrik KRL bekas untuk menggantikan sejumlah KRL Jabodetabek. Tira/ Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo menyoroti sejumlah isu besar yang ada di perusahaan pelat merah. Salah satunya mengenai dugaan manipulasi laporan keuangan yang dilakukan emiten karya, yakni PT Waskita Karya Persero Tbk WSKT dan PT Wijaya Karya Persero Tbk WIKA. "Di beberapa karya seperti Waskita dan WIKA ini pelaporan keuangan tidak sesuai dengan kondisi riilnya. Artinya dilaporkan seolah-olah untung bertahun-tahun, padahal cash flow nya tidak pernah positif," kata Tiko, panggilan akrab Kartika Wirjoatmodjo dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI bersama Kementerian BUMN, dikutip Selasa, 6 Juni 2023.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
BankJatim (BJTM) membukukan laba sebesar Rp1,18 triliun per kuartal III/2020, naik 3,07 persen (yoy), ditopang pendapatan bunga bersih yang tumbuh 2,48% menjadi Rp3,059 triliun. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada Harian Bisnis Indonesia, Selasa (27/10/2020), perolehan pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh kenaikan
Kumpulaninformasi berita terbaru seputar Bank BPR Jatim dalam semangatnya mengembangkan UMKM di Jawa Timur. Digitalisasi Bank UMKM Jawa Timur PENGHARGAAN INDONESIA BEST BUMD AWARDS 2021 DIBERIKAN TOP DIGITAL AWARD 2020 ePaper UMKM . Maret 2021Transcription PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk Laporan Keuangan tanggal 31 Maret 2018 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2017 (Diaudit) dan periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2018 (Tidak Diaudit) dan 2017 (Tidak Diaudit)/ Financial Statements as of March 31, 2018 (Unaudited) and December 31, 2017 (Audited) and three months period ended March 31, 2018. 417 279 161 498 26 328 499 451